pengendapandimurnikan dengan menambahkan aqua regia (larutan HCl: HNO 3 dengan perbandingan 3:1) kurang lebih sebanyak 100 ml kedalam sampel sehingga terbentuk cairan emas. Larutan sampel diuji kadar emasnya. Analisis Analisis bahan batuan emas menggunakan X-Ray Difraction (XRD) dan X-Ray Fluorescene (XRF) untuk Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap proses ekstraksi emas pada RAM (Random Acces Memory)komputer menggunakan pelarut aqua regia, dan mengetahui volume aqua regia optimum untuk ekstraksi tersebut.Tahapan yang dilakukan adalah meliputi preparasi sampel, pelarutan sampel, pengendapan emas dengan Har Pra Blog Spot: PKM P Haryadi Prabowo IKIP PGRI ,Proses ekstraksi logam dari bijihnya dapat dilakukan dengan tiga teknik pemisahan, yaitu pirometalurgi, prosespengolahan emas dari batuan emas gold ore. REAKSI DENGAN AQUA REGIA Untuk menguji kandungan emas dalam biji / batuan sbb Yang menjadi dasar untuk proses pemisahan metode ini, yaitu : Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan / pelindian ( leaching ) dan proses pemisahan emas ( recovery ) prosespengolahanemas Get Price Vay Tiền Nhanh Ggads. CARA TERCEPAT PENGOLAHAN EMAS VARIASI PENGGUNAAN PRO GOLD , PRO GOLD PLUS, CYANIDA, OBAT TETES SISTIM PENYIRAMAN / PERENDAMAN1. LARUTKAN PROGOLD 1 KG/ TON KERIKIL + PRO GOLD PLUS 1 KG / TON KERIKIL + 30 LITER AIR BERSIH + HNO3 SEBANYAK 4 LITER. KEMUDIAN ADUK MERATA DAN DISIRAMKAN KE DALAM KERIKIL / LUMPUR KERING DENGAN GEMBOR TANAMAN AGAR MERATA. BIARKAN SELAMA 48 JAM 2 HARI 2 MALAM . 2. SELANJUTNYA................ BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN ADALAH 1. PRO GOLD 2. PRO GOLD PLUS. 3 HNO3 4. OBAT TETES EX. JERMAN MERK " GOLD LOSUNGSMITTEL " 5 . CYANIDA. 6 KARBON AKTIF............ INFORMAMSI PENGOLAHAN LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI KAMI .............. KIMIA PRO GOLD + PRO GOLD PLUS CARA TERBARU MENGGABUNGKAN SISTIM PENGOLAHAN TONG SIANIDA DAN SISTIM SIRAMAN / PERENDAMAN. EMAS YANG TERTANGKAP LEBIH MAKSIMAL KARENA AIR KAYA SUDAH TIDAK MENGANDUNG LUMPUR LAGI. TANPA PERLU MENGERINGKAN LUMPUR PENANGKAPAN EMAS LEBIH MAKSIMAL DARI SISTEM TONG CYANIDA BIASA SANGAT MURAH KARENA CYANIDA DAPAT DI PAKAI BERULANG KALI MESIN ELECTROWINNING MEMPUNYAI KESEMPURNAAN DALAM MENANGKAP EMAS PADA LARUTAN DIBANDINGKAN DENGAN MEDIA PENANGKAPAN LAIN BAIK ITU AIR RAKSA, CARBON AKTIF MAUPUN ZINK. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENANGKAPAN AIRRAKSA, CARBON AKTIF DAN ZINK BANYAK SEKALI EMAS YANG TERBUANG DAN HILANG KARENA TIDAK TERSERAP TUNTAS OLEH MEDIA MEDIA TERSEBUT. KEBERHASILAN PENANGKAPAN EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MESIN ELECTROWINNING SAMPAI DENGAN 98 % EMAS TERTANGKAP, SELAIN ITU KEUNGGULAN PENGGUNAAN ELECTROWINNING, LARUTAN CYANIDA YANG TELAH DILAKUKAN PROSES PENANGKAPAN EMAS DENGAN MESIN ELECTROWINNING DAPAT DI GUNAKAN LAGI SECARA TERUS MENERUS SEHINGGA MAMPU MENGHEMAT DALAM PENGGUNAAN CYANIDA SELANJUTNYA DAN TIDAK MENIMBULKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SEKITAR. OBAT TETES RAJA KIMIA PERENDAMAN KIMIA INI SANGAT PENTING UNTUK PROSES PERENDAMAN BATUAN KERIKIL, SEHINGGA KITA TIDAK PERLU LAGI UNTUK MENGHANCURKAN BATUAN MENJADI TEPUNG BATUAN, OBAT TETES INI DAPAT MEMACU KERJA CYANIDE DALAM MELARUTKAN EMAS SECARA MAKSIMAL. KEUNGGULAN OBAT TETES INI PADA PROSES PERENDAMAN / SIRAMAN BATUAN KERIKIL ADALAH MEMPERCEPAT PELARUTAN EMAS. DALAM 400 TON MATERIAL KERIKIL BISA DIPROSES DALAM WAKTU 5 HARI SAJA. PENGGUNAAN OBAT TETES HANYA 5 TETES PERTON KERIKIL DETECTED GOLD ... DETECTED GOLD DETECTED GOLD kimia pendeteksi emas berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya emas dalam batuan / lumpur dengan cara meneteskan DETECTED GOLD pada hasil pelarutan batuan / lumpur dengan AQUAREGIA atau AIR RAJA atau percampuran antara ASAM NITRIT HNO3 dan ASAM CLORIDA HCl, apabila larutan mengeluarkan WARNA UNGU TUA artinya batuan banyak mengandung emas dan apabila larutan mengeluarkan warna MERAH MUDA atau PINK berarti batuan hanya mengandung emas dalam jumlah sedikit. Apabila tidakterjadi perubahan warna pada larutan berarti batuan tidak mengandung emas sedikit pun. Penggunaan DETECTED GOLD ini adalah langkah awal untuk melakukan proses penambangan. APABILA LANGKAH INI TIDAK DILAKUKAN BISA MENYEBABKAN PENAMBANG TIDAK AKAN MENDAPAT EMAS SEDIKITPUN KARENA MEMILIH BATUAN YANG SALAH / TIDAK MENGANDUNG EMAS kimia pendeteksi emas berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya emas dalam batuan / lumpur. penggunaan / aplikasi dilapangan mudah dan akurat. Gunakan kimia detetected Gold untuk keberhasilan pengolahan emas anda. Jaminan kami bila tidak terbukti uang kembali !!!!!!! MESIN REAKTOR PENGAKTIF AIR RAKSA, ALAT INI BERFUNGSI UNTUK MEMBERSIHKAN DAN MENGAKTIFKAN AIR RAKSA BAIK ITU AIR RAKSA BARU MAUPUN AIR RAKSA BEKAS, BIASANYA AIR RAKSA BARU BELUM AKTIF DALAM MENANGKAP EMAS, SEHINGGA PERLU ADANYA PERLAKUAN PENGAKTIFAN DENGAN ALAT INI. BEGITU PULA DENGAN AIR RAKSA BEKAS PERLU ADANYA PERAWATAN SEHINGGA DAYA IKAT TERHADAP EMAS TETAP TINGGI. PERAWATAN AIR RAKSA BEKAS BAIK DILAKUKAN SETELAH 3 KALI PENGOLAHAN. RAJA ALAT BAKAR GEBOSAN EMAS PROSES PEMBAKARAN EMAS SANGAT CEPAT MATANG, KEAMANAN OPERATOR TERJAMIN, OPERATOR TIDAK PERLU MEMEGANG STICK ALAT BAKAR SEHINGGA TERHINDAR DARI SENGATAN PANAS, SUHU MENCAPAI 2000˚ C. PH METER KERTAS SANGAT DIBUTUHKAN PADA PROSES PERENDAMAN, SIRAMAN SERTA TONG. PROSES PELARUTAN EMAS TANPA PENGUKURAN PH ASAM BASA LARUTAN AKAN GAGAL. PH METER KERTAS CUKUP AKURAT UNTUK MENGUKUR PH LARUTAN. MESIN GLONDONG EMAS INI DILENGKAPI DENGAN SISTIM OTOMATIS DAN PENDINGIN SPESIFIKASI MESIN PANJANG MESIN 180 CMLEBAR MESIN 60 CMBESAR GELONDONG 40 CMLINGKARAN 40 CMPANJANG GELONDONG 110 CMPOWER MOTOR 850 WATTPOWER MESIN AIR 200 WATTPOWER KESELURUHAN 1050 WATTBERAT NETTO 380 KG1. MESIN INI SUDAH DILENGKAPI DENGAN MESIN SEMPROT AIR DAN PENDINGIN, LAMA WAKTU PROSES 7 JAM MATERIAL DARI BATU .2. KALAU DARI LIMBAH/ LUMPUR/ PUYA HANYA 3,5 ATAU 4 KAPASITAS PENGISIAN 50 KG4. MESIN INI MEMILIKI SISTEM OTOMATIS PADA SAAT BERPUTAR BEKERJA MAJU DAN MUNDUR. PUTARAN DAPAT CEPAT, SEDANG, SERTA LAMBAT, SEHINGGA AIRRAKSA AKAN MENANGKAP EMAS LEBIH MAKSIMAL. MERUPAKAN KATALISATOR TERBAIK DIBANDINGKAN DENGAN Pb NO3 ATAUPUN KATALISATOR LAINNYA. DENGAN MENGGUNAKAN Ag NO3 PERAK NITRAT PADA PROSES PENGOLAHAN EMAS DENGAN SISTEM TONG / PERENDAMAN / PENYIRAMAN, MAKA HASIL YANG DICAPAI AKAN LEBIH SEMPURNA. kimia pendeteksi emas berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya emas dalam batuan / lumpur. penggunaan / aplikasi dilapangan mudah dan akurat. Gunakan kimia detetected Gold untuk keberhasilan pengolahan emas anda. Jaminan kami bila tidak terbukti uang kembali !!!!! KIMIA PENDETEKSI CYANIDA CYANIDE TEST BERFUNGSI UNTUK MENGUKUR SECARA CEPAT DAN TEPAT JUMLAH CYANIDA YANG DI BUTUHKAN PADA PROSES PELARUTAN EMAS. DENGAN MENGUKUR CYANIDA YANG OPTIMAL PADA PROSES PELARUTAN EMAS MAKA PARA PENAMBANG AKAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN MELIPUTI HASIL PELARUTAN EMAS YANG MAKSIMAL DAN MENEKAN BIAYA PROSES PRODUKSI KARENA HARGA CYANIDA Cn SANGAT MAHAL. UNTUK MENGATASI MASALAH TERSEBUT MAKA PERLU SEKALI PENGGUNAAN KIMIA PENDETEKSI CYANIDA BAGI PARA PENAMBANG TERUTAMA YANG MENGGUNAKAN METODE TONG CYANIDA DAN PERENDAMAN. MICROSCOPE EMAS MINI SUPER CANGGIH 1. MAMPU MELIHAT OBYEK SECARA 3 DIMENSI 2. DILENGKAPI DENGAN LAMPU ULTRAVIOLET SEHINGGA MAMPU MELIHAT OBYEK DENGAN DETAIL 3. MEMILIKI KETAJAMAN GAMBAR YANG TINGGI 4. PRAKTIS / MUDAH PENGGUNAANNYA UNTUK DIAPLIKASIKAN DILAPANGAN. GUNAKAN MICROSCOPE EMAS MINI SUPER CANGGIH UNTUK MENGETAHUI ADA TIDAKNYA BUTIRAN EMAS PADA BATUAN / LUMPUR TAMBANG,SEHINGGA DAPAT MENGETAHUI KUALITAS BATUAN / LUMPUR YANG AKAN DIPROSES. INFO SELANJUTNYA HUB IR EKO SETIAWAN NO TELP 08161823953 / 085711459982 DETECTED GOLD ... DETECTED GOLD DETECTED GOLD kimia pendeteksi emas berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya emas dalam batuan / lumpur dengan cara meneteskan DETECTED GOLD pada hasil pelarutan batuan / lumpur dengan AQUAREGIA atau AIR RAJA atau percampuran antara ASAM NITRIT HNO3 dan ASAM CLORIDA HCl, apabila larutan mengeluarkan WARNA UNGU TUA artinya batuan banyak mengandung emas dan apabila larutan mengeluarkan warna MERAH MUDA atau PINK berarti batuan hanya mengandung emas dalam jumlah sedikit. Apabila tidakterjadi perubahan warna pada larutan berarti batuan tidak mengandung emas sedikit pun. Penggunaan DETECTED GOLD ini adalah langkah awal untuk melakukan proses penambangan. APABILA LANGKAH INI TIDAK DILAKUKAN BISA MENYEBABKAN PENAMBANG TIDAK AKAN MENDAPAT EMAS SEDIKITPUN KARENA MEMILIH BATUAN YANG SALAH / TIDAK MENGANDUNG EMAS QUEEN GOLD.....QUEEN GOLD.....QUEEN GOLD Dalam Batuan Sebagian Besar Butiran Emas Di Alam Tertutup/Terlapisi/Terbungkus Oleh Mineral Pirit Sehingga Diperlukan Bahan Kimia QUEEN GOLDUntuk Membuka/Memecah Lapisan Pirit Yang Menutupi/Membungkus Butiran Emas Cara Penghancuran Batuan Menjadi Tepung Batuan Menurut Penelitian Hanya Dapat Membuka Mineral Pirit Yang Membungkus Butiran Emas Sebesar 30 Persen saja. Atas Dasar Inilah Mengapa Penambang Hanya Dapat Memperoleh Emas Sangat Sedikit Dan 70 Persen Emas Terbuang Menjadi Lumpur /TailingTanpa Disadari Banyak Emas Yang Terbuang Sia – Sia……….Dalam Bentuk Lumpur PRO GOLD BAHAN KIMIA PENGOLAH EMAS UNTUK PROSES TONG DAN PERENDAMAN, REAKSI PRO GOLD SANGAT CEPAT DAN SEMPURNA MELARUTKAN EMAS......PRO GOLD DAPAT DIGUNAKAN DENGAN CYANIDA ATAUPUN TANPA CYANIDA.....BUKTIKAN KEHEBATAN PRO GOLD UNTUK HASIL EMAS YANG MEMUASKAN..... PRO GOLD BAHAN KIMIA AKTIF YANG MEMPUNYAI FUNGSI UTAMA MEMPERCEPAT DALAM PROSES PELARUTAN EMAS / PERAK DALAM BATUAN / LUMPUR. REAKSI PRO GOLD SANGAT BAIK DIGUNAKAN UNTUK PENAMBANGAN EMAS / PERAK SISTEM PERENDAMAN DAN TONG CYANIDA, KARENA MEMPUNYAI DAYA LARUT YANG CEPAT DAN BAIK DIBANDINGKAN DENGAN BAHAN KIMIA LAIN. PENGGUNAAN KIMIA PRO GOLD BERSAMA CYANIDA AKAN MELARUTKAN EMAS / PERAK LEBIH CEPAT DAN LEBIH SEMPURNA, SELAIN ITU PENGGUNAAN PRO GOLD AKAN MENEKAN JUMLAH PENGGUNAAN CYANIDA SEHINGGA SECARA EKONOMIS AKAN MENEKAN BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK PROSES PENAMBANGAN. Pb ASETAT / Pb ACETATE ADALAH BAHAN KIMIA YANG SANGAT MEMBANTU DALAM PROSES PERENDAMAN PADA PENAMBANGAN EMAS DAN PERAK. DENGAN PENGGUNAAN Pb ASETAT HASIL PENANGKAPAN EMAS DAN PERAK PADA ZINK NODLLE Zn LEBIH BANYAK SANGAT AKTIF ........JUGA SANGAT MEMBANTU PADA PROSES PENGOLAHAN TONG CYANIDA MENGAPA PARA PENAMBANG EMAS TIDAK PERNAH BERHASIL..DALAM SETIAP PENAMBANGAN EMAS….?? INI SEBAGIAN BESAR DISEBABKAN PENAMBANG TIDAK MEMERIKSA TERLEBIH DAHULU BATUAN YANG AKAN DIPROSES LANGKAH AWAL PENAMBANG SEHARUSNYA MEMERIKSA BATUAN DENGAN KIMIA DETECTED GOLD KIMIA PENDETEKSI ADA TIDAKNYA EMAS DI BATUAN /PASIR/LUMPUR YANG AKAN DIPROSES DENGAN MENETESKAN 2 TETES KIMIA DETECTED GOLD DAPAT DIKETAHUI ADA TIDAKNYA EMAS, APABILA SETELAH DITETESI KELUAR WARNA UNGU BATUAN BANYAK MENGANDUNG EMAS BILA KELUAR WARNA MERAH MUDA /PINK BATUAN HANYA MENGANDUNG EMAS SEDIKIT APABILA TIDAK ADA PERUBAHAN WARNA BERARTI BATUAN SAMA SEKALI TIDAK MENGANDUNG EMAS.................KALAU LANGKAH INI, DILAKUKAN PENAMBANG TIDAK MEMBUANG WAKTU DAN UANG UNTUK PEKERJAAN.............YANG SIA - SIA. ...........HUBUNGI Ir. Eko Setiawan HP 0816 1823 953 / 087887566851 Nomer Telpon 021 997 857 47, 021 889 859 24 MEMILIH BATUAN EMAS YANG TIDAK BERDASARKAN PERKIRAAN TETAPI BISA DIBUKTIKAN DENGAN PENGETESAN KIMIA KITA BISA GUNAKAN KIMIA DETEKSI EMAS ANALIS GOLD KARENA MENAMBANG EMAS DENGAN CARA TEBAK /KIRA- KIRA JELAS AKAN MENEMUKAN KEGAGALAN. LOGAM EMAS TIDAK MUNGKIN KITA BISA DAPATKAN DARI BATUAN YANG TIDAK SAMA SEKALI MENGANDUNG EMAS OLEH KARENA ITU KITA HARUS MELAKUKAN PENGUJIAN PADA BATUAN YANG DIDUGA MENGANDUNG EMAS DENGAN KIMIA DETEKSI EMAS KEPADA YTH PARA PENAMBANG EMAS/PERAK /CARA MUDAH UTK MENINGKATKAN HASIL TAMBANG EMAS Dalam Kesempatan Ini Kami Ingin Berbagi Pengalaman Bahwa Telah Ditemukan Bahan Kimia QUEEN GOLD Yang Dapat Membantu Para Penambang Sehingga Hasil Yang Diperoleh Dapat Lebih Meningkat. Selama Ini Para Penambang Kita Hanya Mengandalkan Mercury/Air Raksa Dan Cyanida Untuk Membantu Menarik Emas/Perak dan Cyanida Digunakan Untuk Melarutkan Emas/Perak Dari Batuan Dalam Batuan Sebagian Besar Butiran Emas Di Alam Tertutup/Terlapisi/Terbungkus Oleh Mineral Pirit Sehingga Diperlukan Bahan Kimia QUEEN GOLDUntuk Membuka/Memecah Lapisan Pirit Yang Menutupi/Membungkus Butiran Emas Cara Penghancuran Batuan Menjadi Tepung Batuan Menurut Penelitian Hanya Dapat Membuka Mineral Pirit Yang Membungkus Butiran Emas Sebesar 30 Persen saja. Atas Dasar Inilah Mengapa Penambang Hanya Dapat Memperoleh Emas Sangat Sedikit Dan 70 Persen Emas Terbuang Menjadi Lumpur /TailingTanpa Disadari Banyak Emas Yang Terbuang Sia – Sia……….Dalam Bentuk Lumpur MICROSCOPE EMAS berguna untuk melihat butiran emas yang terdapat pada batuan/lumpur/pasir dengan menggunakan microscope emas kita bisa melihat apakah batuan banyak mengandung butiran emas......buktikan PH METER DIGITAL sangat berguna untuk mengukur PH cairan pada proses tong cyanida karena PH YANG TERBAIK PADA PROSES PELARUTAN EMAS DALAM CIANIDA PADA PH 10 - 11 apabila proses tidak dilakukan pengukuran yang akurat maka proses pelarutan akan cendrung gagal/pengukuran PH MENGGUNAKAN KERTAS PH TIDAK AKAN AKURAT.........GUNAKAN PH METER DIGITAL DETECTED GOLD adalah bahan kimia yang sangat dibutuhkan oleh setiap penambang emas, penggunaan kimia ini dilakukan untuk mengetahui terlebih dahulu apakah batuan / lumpu/ material yang akan diproses sudah jelas mengandung emas, setelah itu apakah emas yang ada di dalam batuan dalam jumlah banyak optimum atau sedikit minimum. Langkah ini sangat diperlukan agar kita tidak salah dalam proses penambangan. Apabila kandungan emas ada dalam jumlah banyak pada saat cairan hasil pelarutan batuan ditetesi DETECTED GOLD akan timbul warna UNGU TUA, sebaliknya apabila kandungan emas sedikit apabila ditetesi DETECTED GOLD akan timbul warna MERAH MUDA dan apabila TIDAK ADA PERUBAHAN WARNA maka bisa disimpulkan batuan tidak mengandung emas BATUAN SEPERTI INI TIDAK AKAN MENGHASILKAN EMAS MESIN REAKTOR AIR RAKSA berfungsi untuk membersihkan dan mengaktifkan air raksa Sebagai Charger untuk menambah daya listrik pada air raksa. Setelah menggunakan MESIN REAKTOR, air raksa yang telah diproses akan mempunyai daya ikat terhadap emas/perak yang lebih baik dari sebelumnya dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil tambang. MESIN ELECTROWINNING alat yang sangat efektif untuk menarik emas/perak dari larutan pelarut emas / cyanida dll banyak penambang tanpa di sadari mengalami kerugiaan besar akibat menarik emas perak dari larutan dengan menggunakan carbon aktif / zink nodle dll menurut penelitian carbon aktif maximal dapat menarik emas hanya 85% sehingga 15% emas masih tertinggal dalam larutan hal ini dapat dibuktikan sisa larutan cyanida dari bekas rendaman carbon aktifsebagai media penangkap emas teryata setelah larutan cyanida ditampung dalam bak ELECTROWINNING masih tertangkap sisa emas dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa bahan penangkapan penyerapan carbon aktif tidak efektif. 1. Harga carbon aktif / ZINK NODLE mahal dan hanya dapat digunakan sekali pakai habis 2. Proses pembakaran carbon aktif / ZINK NODLE sangat lama 3. Penangkapan carbon aktif / ZINK NODLE hanya +/- 85%. ArticlePDF AvailableAbstractEmas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas. Proses hidrometalurgi dengan Aqua Regia sebagai pereaksi digunakan untuk mengisolasi emas dari endapan alluvialnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil ekstraksi Au menggunakan Aqua Regia dan waktu optimum dari proses hidrometalurgi serta seberapa besar massa logam Au yang terlarut. Dalam penelitian ini sampel diambil di tiga titik berbeda yang berada Sungai Katingan Kalimantan Tengah dengan masing-masing kedalaman sampel 3 meter dari permukaan air, kemudian sampel dilindi menggunakan Aqua Regia dengan rentang waktu 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit. Data yang digunakan berupa data konsentrasi logam Au yang didapatkan dari sampel yang telah dilindi sebelumnya dan dianalisis dengan menggunakan instrument AAS Atomic Absorption Spectrometry kemudian diolah dengan menggunakan kurva x dan y untuk mendapatkan waktu optimum serta massa logam Au terlarut didapatkan dengan menggunakan persamaan. Data hasil penelitian menghasilkan konsentrasi Au pada waktu pelindian dengan rentang waktu 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit pada masing-masing sampel disetiap lokasi secara berurutan pada lokasi 1 adalah 11,07Mg/L, 10,68Mg/L, 11,02Mg/L, 11,23Mg/L, 2,21Mg/L, 0,51Mg/L dengan massa Au terlarut 1,27x10-3gr, 1,22x10-3gr, 1,26x10-3gr, 1,12x10-3gr, 2,54x10-4gr dan 5,87x10-5gr. Lokasi 2 adalah 656Mg/L, 587Mg/L, 584Mg/L, 625Mg/L, 645Mg/L, 210Mg/L dengan massa Au terlarut 7,54x10-2gr, 6,75x10-2gr, 6,71x10-2gr, 7,18x10-2gr, 7,41x10-2gr dan 2,41x10-2gr. Lokasi 3 adalah 261Mg/L, 931Mg/L, 625Mg/L, 631Mg/L, 639Mg/L, 915Mg/L dengan massa Au terlarut 3x10-2gr, 1,07x10-1gr, 7,18x10-2gr, 7,25x10-2gr, 7,34x10-2gr dan 1,05x10-1gr. Dari hasil tersebut memperlihatkan waktu yang paling optimal untuk proses hidrometalurgi pada endapan alluvial berada pada waktu 5 menit karena menghasilkan konsentrasi logam dan massa Au yang paling optimal dalam kondisi Aqua Regia yang masih stabil. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 Optimasi Kondisi Pelarutan Logam Au dalam Endapan Placer dengan Proses Hidrometalurgi Irpan Muhammad, Agus Triantoro, Yuniar Siska Novianti* Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat *yuniar SARI Emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas. Proses hidrometalurgi dengan aqua regiasebagai pereaksi digunakan untuk mengisolasi emas dari endapan alluvialnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil ekstraksi Au menggunakan aqua regiadan waktu optimum dari proses hidrometalurgi serta seberapa besar massa logam Au yang terlarut. Dalam penelitian ini sampel diambil di tiga titik berbeda yang berada Sungai Katingan Kalimantan Tengah dengan masing-masing kedalaman sampel 3 meter dari permukaan air, kemudian sampel dilindi menggunakan aqua regiadengan rentang waktu 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit. Data yang digunakan berupa data konsentrasi logam Au yang didapatkan dari sampel yang telah dilindi sebelumnya dan dianalisis dengan menggunakan instrument AAS Atomic Absorption Spectrometrykemudian diolah dengan menggunakan kurva x dan y untuk mendapatkan waktu optimum serta massa logam Au terlarut didapatkan dengan menggunakan persamaan. Data hasil penelitian menghasilkan konsentrasi Au pada waktu pelindian dengan rentang waktu 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit pada masing-masing sampel disetiap lokasi secara berurutan pada lokasi 1 adalah 11,07mg/L, 10,68mg/L, 11,02mg/L, 11,23mg/L, 2,21mg/L, 0,51mg/L dengan massa Au terlarut 1,27x10-3gr, 1,22x10-3gr, 1,26x10-3gr, 1,12x10-3gr, 2,54x10-4gr dan 5,87x10-5gr. Lokasi 2 adalah 656mg/L, 587mg/L, 584mg/L, 625mg/L, 645mg/L, 210mg/L dengan massa Au terlarut 7,54x10-2gr, 6,75x10-2gr, 6,71x10-2gr, 7,18x10-2gr, 7,41x10-2gr dan 2,41x10-2gr. Lokasi 3 adalah 261mg/L, 931mg/L, 625mg/L, 631mg/L, 639mg/L, 915mg/L dengan massa Au terlarut 3x10-2gr, 1,07x10-1gr, 7,18x10-2gr, 7,25x10-2gr, 7,34x10-2gr dan 1,05x10-1gr. Dari hasil tersebut memperlihatkan waktu yang paling optimal untuk proses hidrometalurgi pada endapan alluvial berada pada waktu 5 menit karena menghasilkan konsentrasi logam dan massa Au yang paling optimal dalam kondisi aqua regiayang masih stabil. Kata kunci Emas; Aqua regia; Pelindian; Endapan Alluvial; AAS. How to Cite Muhammad, I., Triantoro, A., Novianti, 2019. Tipe, Optimasi Kondisi Pelarutan Logam Au dalam Endapan Placer dengan Proses Hidrometalurgi. Jurnal Geomine, 73 157-162. Published By Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia Address Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 Makassar, Sulawesi Selatan Email geomine Article History Submite 11 November 2019 Received in from 12 November 2019 Accepted 29 Desember 2019 Lisensec By Creative Commons Attribution-ShareAlike International License. Jurnal Geomine, Volume 7, Nomor 3 Desember 2019, Hal. 157-162 Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 ABSCTRACT Gold obtained by isolating it from gold ore rocks. The hydrometallurgical process with aqua regia as a reagent is used to isolate gold from its alluvial deposits. This research was conducted to determine the optimum time of the hydrometallurgical process and how much the mass of dissolved Au. In this research sample were taken at three different points located in the Katingan River in Central Borneo with the depth of each samples is three meters from the water surface, then samples were leached using aqua regia with a span of 5, 10, 20, 60, 100 and 120 minutes. The data used were Au concentration data obtained from samples that have been previously leached and analyzed using the AAS Atomic Absorption Spectrometry instrument then processed using x and y curves to get the optimum time and mass of dissolved Au obtained using the equation. The research resulted concentration of Au at the time of leaching with a span of 5, 10, 20, 60, 100 and 120 minutes at each samples in each location in sequence at first location was with dissolved Au mass gr, gr, gr and Second location is 656mg/L, 587mg/L, 584mg/L, 625mg/L, 645mg/L, 210mg/L with dissolved Au mass of gr, gr, gr, gr and Third location is 261mg/L, 931mg/L, 625mg/L, 631mg/L, 639mg/L, 915mg/L with dissolved Au mass of 3x10-2gr, gr, gr, gr, and The result has shown that the most optimum time for the hydrometallurgical process in alluvial deposits is at 5 minutes because it produces the most optimum concentration of Au and Au mass under the stable of aqua regia conditions. Keywords Gold; Leaching; Alluvial deposits; AAS; Aqua Emas, logam yang paling lunak atau mudah dibentuk, dipandang sebagai logam berharga karena tekstur, kepadatan, dan titik cairnya yang tinggi Boyle, 1979. Emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas. Metode isolasi emas yang saat ini banyak digunakan untuk ekslpoitasi emas skala industri adalah metode sianida dan metode amalgamasi Steele, 2000. Penelitian tentang pemisahan emas menggunakan pelarut air raja aqua regia pada waste printed circuit boardWPCB telah dilakukan Park 2008 yang memiliki persen recovery emas 93%, namun belum diketahui apakah aqua regiadapat digunakan untuk pemisahan emas secara langsung dari batuan alamnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi ekstraksi Au menggunakan proses hidrometalurgi dengan media aqua regiapada endapan placerdan pengaruh lama waktu pelindian terhadap hasil konsentrasi Au yang didapatkan serta jumlah massa Au yang terlarut pada setiap konsentrasi Au dalam sampel. METODE PENELITIAN Data-data yang dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian terdiri dari data konsentrasi Au dalam sampel dan berat massa Au terlarut dalam sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari endapan alluvial yang berada di Sungai Katingan, Kota Kasongan, Kalimantan Tengah, sampel di ambil pada tiga titik berbeda di belokan-belokan sungai dengan kedalaman masing-masing sampelnya adalah 3 meter dari permukaan air. Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 Pembuatan Larutan Aqua RegiaAqua regiaHNO3 + 3HCI berfungsi sebagai pelarut dalam proses pelindian. Pembuatan aqua regiadilakukan dengan mencampurkan larutan asam nitrat HNO3 pekat dan asam klorida HCI pekat dengan perbandingan 13 Pelindian Sampel Berikut merupakan tahapan dari proses pelindian sampel 1. Sebanyak 100gr sampel yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam gelas beaker ukuran 250ml 2. Dituang secara hati-hati 15ml aqua regiayang telah disiapkan sebelumnya kedalam gelas beaker berisi 100gr sampel, proses pelindian dilakukan selama 5 menit pada suhu ruangan. 3. Setelah didiamkan selama 5 menit, larutan disaring untuk memisahkan larutan dengan endapannya. Filtrat yang diperoleh berupan larutan HAuCI4. 4. Mengulangi langkah-langkah diatas untuk variasi waktu lainnya 10, 20, 60, 100, dan 120 menit Anggraini, 2016. 5. Filtrat hasil pe nyaringan dimasukkan kedalam labu ukur dan diencerkan menggunakan akuades sebanyak 100ml berdasarkan bimbingan dari Lab. tekMira, Bandung. 6. Filtrat hasil penyaringan dianalisis menggunakan alat instrument AAS dan diperoleh data berupa konsentrasi kandungan Au yang terdapat dalam tiap filtrat. Penentuan waktu optimum diketahui dari konsentrasi Au optimum dalam sampel. HASIL PENELITIAN Hasil Uji Laboratorium AAS Konsentrasi Au pada endapan alluvial setelah dilakukan pelindian dengan menggunakan aqua regiadan lama waktu tertentu dapat lihat pada Tabel-1. Gambar 1. Kondisi larutan 5 menit pertama Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 Tabel 1. Data konsentrasi Au dan massa Au terlarut Waktu PuncakPengolahan data waktu puncak penelitian ini menggunakan kurva perbandingan antara lama waktu pelindian dengan konsentrasi emas yang diperoleh, dapat dilihat pada Gambar 2. Diketahui bahwa lamanya waktu pelindian berpengaruh terhadap banyaknya logam emas yang dapat terlarut sehingga mempengaruhi konsentrasi Au yang didapatkan saat di lakukan pengujian dengan instrumentAAS. Jumlah konsentrasi Au yang didapatkan pada setiap sampel mengalami perbedaan yang signifikan, dimana semakin ke hulu sampel yang diambil, maka jumlah konsentrasi Au semakin besar karena semakin ke bagian hulu sungai maka semakin mendekati sumber utama dari endapan alluvialnya. Semakin lama waktu proses pelindian dilakukan, maka jumlah konsentrasi Au yang terlarut semakin besar, namun setelah melewati waktu tertentu maka kestabilan dari pereaksi akan terganggu sehingga dapat menyebabkan konsentrasi menjadi bertambah besar ataupun sebaliknya. Pada kurva di Gambar 2. menunjukkan bahwa waktu perendaman berpengaruh kepada konsentrasi emas yang didapatkan nantinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan koefisien diterminasi R2 yang berada pada kurva hubungan waktu pelindian dengan jumlah konsentrasi bernilai sebesar 82%. Dimana hanya terdapat 18% hal diluar waktu pelindian yang mempengaruhi besar konsentrasi Au yang didapatkan. Jumlah konsentrasi Au yang terlarut dapat naik dan menurun disebabkan karena kestabilan dari aqua regiaitu sendiri. Aqua regiamerupakan oksidator kuat dan korosif, Apabila dibiarkan terlalu lama aqua regiadapat teroksidasi dan membentuk gas beracun seperti NOCI, NO2 dan CI2 sehingga aqua regiahanya dibuat saat akan digunakan. Gas NOCI dan Cl2 yang terbentuk inilah yang menyebabkan Au yang terlarut menjadi tidak stabil dalam jumlah konsentrasinya. Berdasarkan kurva pada Gambar 2. waktu yang paling optimal dalam proses pelindian emas dengan aqua regiauntuk mendapatkan kadar emas yang paling bagus berada pada waktu 5 menit. Karena pada waktu ini, pelindian menghasilkan jumlah kadar Au yang bagus, kemudian setelah 5 menit pertama kadar dari Au mulai mengalami penurunan dan kenaikan secara acak dikarenakan kestabilan aqua regiasebagai pereaksi mulai mengalami penurunan. Penurunan maupun kenaikan kadar Au yang terukur dapat pula dikarenakan pelarut yang digunakan semakin asam. Penggunaan asam yang terlalu pekat dapat pula menyebabkan gangguan dalam analisis dengan AAS. Dimana kepekatan yang terlalu asam mengakibatkan Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 konsentrasi sampel yang dianalisis akan berkurang atau bahkan bertambah dari nilai yang sebenarnya. Selain itu kemungkinan aqua regiapekat bereaksi dengan logam lain seperti besi dan tembaga juga menjadi penyebab penurunan dan pengurangan konsentrasi Au yang diperoleh. Gambar 2. Kurva waktu perendaman optimum Massa Au Terlarut Massa Au yang terlarut dapat diketahui menggunakan persamaan Massa$Au$Terlarut =-./ .01222Dimana C konsentrasi Au hasil analisis dengan AAS mg/L, P adalah faktor pengenceran, V adalah volume larutan induk L Vogel, 1979. Pada hasil pengolahan data untuk masa Au yang terlarut, didapatkan hasil yang bervariasi didasarkan pada masing-masing konsentrasi Au dalam sampel seperti yang terlihat pada Tabel 1. Jumlah Au yang terlarut utamanya dipengarui oleh besar kecilnya konsentrasi Au yang telah didapatkan sebelumnya dengan menggunakan instrumen AAS. Dimana perolehan massa Au terlarut berbanding lurus terhadap konsentrasi Au yang didapatkan. KESIMPULAN Setelah dilakukan kegiatan penelitian, pengolahan data dan pembahasan dalam rangka penulisan laporan ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Reaksi ekstraksi Au menggunakan aqua regiapada endapan placerberhasil dilakukan dengan besaran konsentrasi Au yang yang didapatkan pada setiap sampel dengan lama waktu pelindian yang bervariasi adalah a. Lokasi pertama dengan waktu pelindian 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit secara berurutan yaitu 11,07mg/L, 10,68mg/L, 11,02mg/L, 22,23mg/L, 2,21mg/L, dan 0,51mg/L. b. Lokasi kedua dengan waktu pelindian 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit secara berurutan yaitu 656mg/L, 587mg/L, 584mg/L, 625mg/L, 645mg/L, dan 120mg/L. c. Lokasi ketiga dengan waktu pelindian 5, 10, 20, 60, 100 dan 120 menit secara berurutan yaitu 261mg/L, 931mg/L, 625mg/L, 631mg/L, 639mg/L, dan 915mg/L. Copyright © 2019, Jurnal Geomine, Page E-ISSN 2541-2116 ISSN 2443-2083 2. Waktu pelindian yang paling optimal untuk mendapatkan konsentrasi Au yang paling bagus pada sampel dilokasi pertama, kedua dan ketiga adalah pada waktu pelindian 5 menit. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi dengan menggunakan komposisi aqua regiayang lebih bervariasi 2. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kedalaman sampel dari permukaan air yang lebih bervariasi dan titik sampel yang lebih banyak baik kearah hulu maupun hilir sungai. DAFTARPUSTAKA American Chemical Society. 2010. Aqua Regia. Diunduh dari pada tanggal 22 Desember 2018, Jam WIB Boyle, 1979. The geochemistry of gold and its deposits. Geological Survey of Canada. Bulletin, 280, Park, and Fray, 2009. Recovery of high purity precious metals from printed circuit boards. Journal of Hazardous materials, 1642-3, Steele, Cabri, Gaspar, McMahon, G., Marquez, and Vasconcellos, 2000. Comparative analysis of sulfides for gold using SXRF and SIMS. The Canadian Mineralogist, 381, Supriyadijaja, A. and Widodo, W., 2009. Studi Penggunaan Hidrogen Peroksida H2O2 pada Pelarutan Bijih Emas Sukabumi Selatan dengan Larutan Sianida. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 52, Vogel, and Svehla, G., 1979. Vogel’s textbook of macro and semimicro qualitative inorganic analysis. revised by G. Svehla, Langman Group Ltd., London, England. ... If the concentration is too acidic, the concentration of the analyzed sample will decrease or increase from its actual value. In addition, the possibility of concentrated aqua regia reacting with other metals such as iron and copper is also responsible for the reduced and reduced Au concentrations obtained Muhammad et al., 2020. ...One of Indonesia’s potential gold ore deposits is found in the Bolaang Mongondow area of North Sulawesi Province. This research is one of the initial studies conducted to determine the metal content of gold in ore deposits based on the results of Au extraction using aqua regia. It is known that several operating parameters determine the success rate of the leaching process. One of these parameters is the leaching time. The leaching time ranges used in the study were 5, 10, 20, 60, and 120 minutes. Based on the variation of the leaching time applied to the leaching process, it will also be known how much mass of dissolved Au metal is. The leached filtrate obtained was then analyzed for its concentration using AAS Atomic Absorption Spectrometry instrument. The AAS data were then processed using x and y curves to obtain the optimum leaching time, and the mass of dissolved Au metal was obtained using the equation. The results showed that the optimal time for the hydrometallurgical process in gold ore deposits was 120 minutes with an Au concentration of mg/ Rara Dewi Artanti PutriDimas PangestuDiva Candra KhairunnisaABSTRAK Perkembangan industri elektronik di Indonesia meningkat, maka begitu juga dengan limbah elektronik yang dihasilkannya. Salah satu bentuk limbah elektronik adalah lempengan PCB Printed Circuit Board. Logam seperti Au, Ag, dan Cu dapat ditemukan pada PCB, dan logam-logam tersebut dapat dilakukan pemisahan dengan metode leaching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume larutan HNO3 sebagai tahapan pre-leaching, perbandingan HClHNO3 aqua regia dan waktu leaching terhadap konsentrasi emas terlarut. Variasi volume larutan HNO3 20, 40, 45, 60 mL, variasi perbandingan HClHNO3 31, 13, 101, 110 v/v dan variasi waktu leaching dengan aqua regia 30, 60, 90, 120 menit. Proses leaching dilakukan pada suhu 70℃. Filtrat hasil leaching dengan aqua regia kemudian dianalisis menggunakan AAS. Hasil penelitian ini memperoleh kondisi optimum leaching logam Au pada volume HNO3 60 mL dengan konsentrasi hasil pelarutan sebesar 26,11 mg/L, perbandingan HClHNO3 13 v/v dengan konsentrasi emas terlarut sebesar 23,77 mg/L dan waktu leaching dengan aqua regia 90 menit dengan konsentrasi logam Au sebesar 26,38 mg/L. ABSTRACT The development of the electronics industry in Indonesia is increasing, and so is the electronic waste it produces. One form of electronic waste is PCB Printed Circuit Board slabs. Metals such as Au, Ag, and Cu can be found on PCBs, and these metals can be separated by the leaching method.. This study aims to determine the effect of the volume of HNO3 solution as a pre-leaching step, the ratio of HCl HNO3 aqua regia, and the leaching time to the dissolved gold concentration. Variations in the volume of HNO3 solution 20, 40, 45, 60 mL, variations in the ratio of HClHNO3 31, 13, 101, 110 v/v and variations in leaching time with aqua regia 30, 60, 90, 120 minutes. The leaching process is carried out at a temperature of 70℃. The filtrate from leaching with aqua regia was then analyzed using AAS. The results of this study obtained the optimum conditions for leaching Au metal at a volume of 60 mL HNO3 with a concentration of mg/L, a ratio of HCl HNO3 13 v/v with a dissolved gold concentration of mg/L and Leaching time with aqua regia was 90 minutes with a concentration of Au metal of mg/ M. Steele Louis J. CabriJ. C. VasconcellosSulfides may be analyzed for gold using Secondary Ion Mass Spectrometry SIMS and Synchrotron X-Ray Fluorescence SXRF; we have compared the two methods with respect to instrumental requirements, time, analysis volume, and detection limits. A limitation in this comparison is the inhomogeneous distribution of Au within arsenopyrite, as demonstrated using SIMS imaging for samples from the São Bento deposit, Brazil. Analysis of the same grains of arsenopyrite produces good agreement between the two techniques; discrepancies are attributable to slight shifts in analysis locations between the two techniques or the different volumes being analyzed. Whereas SIMS has imaging capability and sub-ppm detection limits, quantitation is difficult. SXRF spectra are relatively simple, and quantitative analysis is not as matrix-dependent as with SIMS. The detection level for Au in arsenopyrite by SXRF is limited by the background from AsKa to about 50 ppm, but will be reduced to about 15 ppm using more intense synchrotron Jun Park Derek FrayWaste printed circuit boards WPCB have an inherent value because of the precious metal content. For an effective recycling of WPCB, it is essential to recover the precious metals. This paper reports a promising method to recover the precious metals. Aqua regia was used as a leachant and the ratio between metals and leachant was fixed at 1/20 g/ml. Silver is relatively stable so the amount of about 98 wt.% of the input was recovered without an additional treatment. Palladium formed a red precipitate during dissolution, which were consisted of PdNH42Cl6. The amount precipitated was 93 wt.% of the input palladium. A liquid-liquid extraction with toluene was used to extract gold selectively. Also, dodecanethiol and sodium borohydride solution were added to make gold nanoparticles. Gold of about 97 wt.% of the input was recovered as nanoparticles which was identified with a high-resolution transmission electron microscopy through selected area electron diffraction and nearest-neighbor lattice geochemistry of gold and its deposits. Geological Survey of CanadaR W BoyleBoyle, 1979. The geochemistry of gold and its deposits. Geological Survey of Canada. Bulletin, 280, Penggunaan Hidrogen Peroksida H2O2 padaA SupriyadijajaW WidodoSupriyadijaja, A. and Widodo, W., 2009. Studi Penggunaan Hidrogen Peroksida H2O2 padaVogel's textbook of macro and semimicro qualitative inorganic analysis. revised by G. Svehla, Langman Group LtdA I VogelG SvehlaVogel, and Svehla, G., 1979. Vogel's textbook of macro and semimicro qualitative inorganic analysis. revised by G. Svehla, Langman Group Ltd., London, England. Aqua regia adalah campuran asam nitrat dan asam klorida yang sangat korosif , digunakan sebagai etsa, untuk beberapa prosedur kimia analitik , dan untuk memurnikan emas . Aqua regia melarutkan emas, platinum, dan paladium, tetapi tidak melarutkan logam mulia lainnya . Inilah yang perlu Anda ketahui untuk menyiapkan aqua regia dan menggunakannya dengan aman.​​ Fakta Singkat Aqua Regia Aqua regia adalah campuran asam korosif yang dibuat dengan menggabungkan asam nitrat dan asam klorida. Rasio asam yang biasa adalah 3 bagian asam klorida dengan 1 bagian asam nitrat. Saat mencampur asam, penting untuk menambahkan asam nitrat ke asam klorida dan bukan sebaliknya. Aqua regia digunakan untuk melarutkan emas, platinum, dan paladium. Campuran asam tidak stabil, sehingga biasanya dibuat dalam jumlah kecil dan segera digunakan. Inilah yang terjadi ketika asam nitrat dan asam klorida dicampur HNO 3 aq + 3HCl aq → NOCl g + 2H 2 O l + Cl 2 g Seiring waktu, nitrosil klorida NOCl akan terurai menjadi gas klorin dan oksida nitrat NO. Asam nitrat otomatis teroksidasi menjadi nitrogen dioksida NO 2 2NOCl g → 2NO g + Cl 2 g 2NO g + O 2 g → 2NO 2 g Asam nitrat HNO 3 , asam klorida HCl, dan aqua regia adalah asam kuat . Klorin Cl 2 , oksida nitrat NO, dan nitrogen dioksida NO 2 bersifat racun. Keamanan Aqua Regia Persiapan aqua regia melibatkan pencampuran asam kuat. Reaksi menghasilkan panas dan menghasilkan uap beracun, jadi penting untuk mengikuti protokol keselamatan saat membuat dan menggunakan larutan ini Buat dan gunakan larutan aqua regia di dalam lemari asam, dengan selempang ke bawah sebanyak mungkin untuk menampung uap dan melindungi dari cedera jika terjadi percikan atau pecahnya barang pecah belah. Siapkan volume minimum yang dibutuhkan untuk aplikasi Anda. Pastikan peralatan gelas Anda bersih. Secara khusus, Anda tidak menginginkan kontaminan organik apa pun karena mereka dapat menghasilkan reaksi yang kuat atau keras. Hindari menggunakan barang pecah belah yang mungkin terkontaminasi dengan bahan kimia yang mengandung ikatan CH. Jangan gunakan larutan jadi pada bahan yang mengandung organik. Kenakan kacamata pengaman. Pakai jas lab. Memakai sarung tangan. Jika Anda mendapatkan tetes asam kuat pada kulit Anda, segera bersihkan dan bilas dengan banyak air. Jika Anda menumpahkan asam pada pakaian, segera lepaskan. Jika terhirup, segera pindahkan ke udara segar. Gunakan pencuci mata dan cari bantuan medis darurat jika terjadi kontak mata. Dalam kasus tertelan, bilas mulut dengan air dan jangan dimuntahkan. Netralkan tumpahan apa pun dengan natrium bikarbonat atau senyawa serupa. Ingat, yang terbaik adalah menetralkan asam kuat dengan basa lemah dan bukan basa kuat . Siapkan Solusi Aqua Regia Rasio molar yang biasa antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat adalah HClHNO3 dari 3 1. Perlu diingat, HCl pekat sekitar 35%, sedangkan HNO3 pekat sekitar 65%, jadi rasio volume biasanya 4 bagian asam klorida pekat dengan 1 bagian asam nitrat pekat. Volume akhir total tipikal untuk sebagian besar aplikasi hanya 10 mililiter. Ini tidak biasa untuk mencampur volume besar aqua regia. Tambahkan asam nitrat ke asam klorida. Jangan menambahkan hidroklorida ke nitrat! Solusi yang dihasilkan dengan menjadi cairan merah atau kuning berasap. Ini akan sangat bau klorin meskipun lemari asam Anda harus melindungi Anda dari ini. Buang sisa aqua regia dengan menuangkannya ke atas es yang banyak. Campuran ini dapat dinetralkan dengan larutan natrium bikarbonat jenuh atau natrium hidroksida 10%. Solusi yang dinetralkan kemudian dapat dengan aman dituangkan ke saluran pembuangan. Pengecualian digunakan larutan yang mengandung logam berat. Larutan yang terkontaminasi logam berat harus dibuang sesuai dengan peraturan setempat Anda. Setelah Anda menyiapkan aqua regia, itu harus digunakan saat masih segar. Simpan larutan di tempat yang sejuk. Jangan simpan larutan untuk waktu yang lama karena menjadi tidak stabil. Jangan pernah menyimpan aqua regia yang ditutup karena penumpukan tekanan dapat merusak wadah. Larutan asam kuat lainnya disebut "piranha kimia". Jika aqua regia tidak sesuai dengan kebutuhan Anda, solusi piranha mungkin yang Anda butuhkan .

cara mengendapkan emas dalam larutan aqua regia